Selasa, 20 Maret 2018

PENCEMARAN PADA PERAIRAN






PENCEMARAN PADA PERAIRAN


Oleh:

Deswanti Sitanggang
150302027
Manajemen Sumberdaya Perairan A






 














MATA KULIAH PRODUKTIVITAS PERAIRAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
 




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas  rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Produktivitas Perairan yang berjudul “Pencemaran Perairan”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Amanatul Fadillah, S.Pi M.Si  sebagai dosen mata kuliah Produktivitas Perairan yang telah membimbing dalam membuat makalah  ini.
Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan sebagai bahan referensi serta sumber pengetahuan bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.




             Medan,    Maret 2018


                                                                                                                Penulis











DAFTAR ISI
                                                                                                                    Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................             i
DAFTAR ISI..............................................................................................             ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................             1
Rumusan Masalah...............................................................................             2
Tujuan Penulisan.................................................................................             2
Manfaat Penulisan..............................................................................             2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pencemaran Perairan.........................................................             3
Penyebab Pencemaran Perairan..........................................................             4
Dampak Pencemaran Perairan............................................................             7       Penanggulangan Pencemaran Perairan............................................................................................................             9
PENUTUP
Kesimpulan.........................................................................................          13
Saran...................................................................................................          13
DAFTAR PUSTAKA

 


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Dalam kehidupan sehari – hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda – benda sampah seperti plastik, sampah organic, kaleng dan sebagainnya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang terpolusi mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.
Air dengan berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Dengan dipergunakannya danau sungai dan lautan sebagai objek wisata sudah tentu akan menguntungkan masyarakat yang tinggal disekitar daerah tersebut. Namun, jika air itu tercemar, masyarakat pula yang akan rugi. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
 Air merupakan salah satu sumber daya alam yang paling dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air mempunyai risiko mudah tercemar, jika pengelolaan lingkungan pada pembangunan sektor industri, domestik, pertanian, pertambangan, dan sektor lainnya tidak diperhatikan. Sumber air yang sering menjadi pusat perhatian adalah sungai dan danau (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.1 Tahun 2007). Oleh karena itu, wajib dijaga kelestariannya dan ditingkatkan fungsi dan kemanfaatannya.
Dewasa ini industri semakin berkembang, baik jumlah, teknologi, tingkat produksi maupun limbah yang di hasilkan. Industri-industri khususnya yang berada di dekat aliran sungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem air, karena pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya susunan kimia dan fisik air. Polutan yang dihasilkan oleh industri dapat berupa logam berat dan panas (Bougherira et al, 2014). Limbah rumah tangga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai.
      Rumusan Masalah
Bagaimana cara mencegah/mengurangi pencemaran air?
      Tujuan Penulisan
            Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.  Untuk mengetahui pengertian pencemaran air.
2.  Untuk mengetahui penyebab pencemaran air.
3.  Untuk mengetahui dampak pencemaran air.
4.  Untuk mengetahui penanggulangan pencemaran air.
Manfaat Penulisan
            Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu memberikan kesadaran kepada pembaca/ masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan agar tehindar dari pencemaran air, memberikan pengetahuan kepada pembaca/ masyarakat bagaimana memanfaatkan air sebaik-baiknya.



   

TINJAUAN PUSTAKA
      Pengertian Pencemaran Air
Definisi pencemaran air menurut surat Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah: masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat,energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (pasal 1). Sedangkan menurut KBBI  Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danausungailautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. 
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).
Dalam pasal 2, air pada sumber menurut kegunaan/peruntukannya digolongkan menjadi:
1)    Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2)     Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
3)    Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4)    Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan milik Negara
Secara garis besar, ada dua tipe polutan yang masuk ke dalam perairan yaitu: pertama, zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan mikroorganisme dan alga, dan yang kedua adalah materi-materi yang bersifat racun sehingga dapat membunuh mikroorganisme yang hidup dalam air. Zat yang memperkaya perairan pada umumnya sampah organik yang dibuang oleh manusia dan terbawa ke perairan, kotoran dan deterjen. Pencemaran air dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu;
1)   Pencemaran kimia berupa senyawa karbon dan senyawa anorganik.
2)   Pencemaran fisika yang dapat berupa materi terapung dan materi tersuspensi,
3)   Pencemaran biologi yang dapat berupa mikroba phatogen, lumut dan tumbuh-tumbuhan air.
Penyebab Pencemaran Air
Banyak penyebab sumber pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas pertanian misalnya pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Pencemaran air saat ini sudah semakin meresahkan, bahkan banyak menimbulkan kelangkaan air bersih. Ada beberapa penyebab pencemaran air, yakni:
1)   Limbah
Salah satu penyebab pencemaran air adalah pembuangan limbah dari hasil industri dan limbah rumah tangga . Limbah pabrik mengandung zat beracun mencakup unsur-unsur seperti timbal, merkuri, nitrat dan sulfat. Zat kimia ini cukup berbahaya bagi manusia maupun hewan air. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik yang berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Air yang terkontaminasi limbah pemukiman membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi lagi, selain itu air yang terkontaminasi juga akan meningkatkan suhu pada air sehingga membuat flora dan fauna air susdah untuk bertahan hidup.
2)   Sampah dan Kotoran
Inilah yang seringkali menjadi penyebab utama pencemaran air. Kurangnya kesadaran masyarakat serta pemukiman manusia yang memenuhi sepanjang tepi sungai mengakibatkan sungai menjadi tempat pembuangan sampah dan kotoran.
3)   Kendaraan Bermotor
Jutaan kendaraan bermotor berjalan dan melepaskan asap beracun setiap hari. Ketika dilepaskan ke udara, hal ini mengakibatkan kontak dengan uap air di udara dan menjadi asam korosif ringan seperti asam klorida dan asam sulfat. Setelah itu hal ini kembali lagi sebagi hujan asam. Asam diserap oleh tanah dan bercampur dengan air tanah yang mengakibatkan pencemaran air.
4)   Tumpahan Minyak
Seiring dengan ramainya lalu lintas di lautan, tumpahan minyak telah menjadi hal yang sangat umum. Ada  banyak contoh kapal tanker besar yang menumpahkan jutaan galon minyak di laut. Minyak yang tumpah  dan menyebar membuat kehidupan laut dan taman susah mendapatkan sinar matahari dan udara yang tepat. Hal ini menyebabkan beberapa spesies air yang terancam kepunahannya.
5)   Batu Bara
Ketika batu bara dibakar, hal itu mengarah pada pelepasan merkuri ke atmosfer. Merkuri ini beralih kembali ke permukaan bumi dan memasuki sungai, danau dan air dalam tanah. Pada akhirnya, ha ini dapat mencemari air dan tidak layak untuk digunakan bahkan dapat sangat berbahaya jika dikonsumsi ibu hamil dan bayi.
6)   Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air.
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya.

7)   Sabun
Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air.  Sabun berasal dari asam lemak (stearat, palmitat atau oleat) yang direaksikan dengan basa Na(OH) atau K(OH).
      Dampak Pencemaran Perairan
Tercemarnya air memberikan banyak dampak merugikan bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan berbagai makhluk hidup di bumi. Dampak pencemaran air yaitu:
1)   Dampak pencemaran air terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pada pencemaran air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Seiring dengan pencemaran air, hal ini akan mematikan kehidupan makhluk hidup yang berada disana. Banyaknya limbah industri seperti pabrik, rumah sakit, limbah logam berat membuat sungai yang dulunya menjadi tempat tinggal ikan menjadi tercemat dan membuat ikan-ikan tersebut mati. Selain itu populasi fitoplankton yang menjadi dasar utama kehidupan perairan lama-kelamaan akan punah, ini dapat berakibat buruk bagi ekosistem di lautan.
2)   Dampak negatif pencemaran air terhadap kualitas air tanah
a)   Timbulnya endapan, koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Jika bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa, kadmium, dan timbel, maka logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan lemak tubuh. 
b)   Perubahan tingkat keasaman (pH) : Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau dibawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
c)   Perubahan warna, bau, dan rasa : Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal.
3)   Dampak pencemaran air terhadap kesehatan
Penyakit yang ditimbulkan dari pencemaran air tersebut beraneka ragam. Tak jarang karena sulitnya air bersih menimbulkan sebagian orang terpaksa mengkonsumsi air yang telah tercemar limbah pabrik dan logam berat. Ini akan menimbulkan penyakit dan kerusakan organ-organ tubuh khususnya organ pencernaan. Selain itu air digunakan sebagai media untuk mandi dan mencuci. Ini juga akan menimbulkan penyakit kulit akibat menggunakan air yang tercemar tersebut.
            Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang- kerangan  yang mungin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
  1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
  2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
  3. Pendangkalan dasar perairan
  4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
  5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
  6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
  7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
  8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
      Penanggulangan Pencemaran Air
Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara umum hal ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-instansi. Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Program ini merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang berasal dari kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta dilakukan secara bwertahap untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumber-sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman di bantaran sungai dengan melibatkan masyarakat setempat (KLH, 2004).
Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri kita sendiri. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut.
Agar terhindar dari krisis air dan pencemaran air, maka kita perlu mencegah terjadinya hal itu, yaitu:
1)   Gunakan air dengan bijaksana.
Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat. Dengan menggunakan air seperlunya maka kita tidak akan membuang-buang air sehingga tidak terjadi krisis air.
2)   Kurangi penggunaan detergen.
Gunakanlah detergen dengan secukupnya dan jangan membuang limbah detergen sembarangan yang mengarah ke sungai, danau, dsb. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
3)   Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya.
Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti pestisida (yang digunakan para petani), dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air.
4)   Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.
Dengan menggunakan sungai untuk mencuci otomatis bahan-bahan kimia dari sabun pencuci akan mengalir ke sungai dan menyebabkan pencemaran air.
5)   Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau.
Dengan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau hal itu akan menyebabkan sampah tertumpuk di sungai dan dapat menyebabkan pencemaran air bahakan banjir dan erosi. Sebaiknya kelola sampah rumah tangga dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.
6)   Tidak buang air di sungai
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalahperbuatan yang salah. Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuan sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paliang baik untuk perekembangan bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang air besar sembarangan khususnya di sungai.
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam waktu yang lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Oleh karena itu banyak usaha untuk menjaga agar air tanah tetap bersih, misalnya:
  1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau perumahan
  2. Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem
  3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
  4. Memperluas gerakan penghijauan
  5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
  1. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungannya
  2. Melakukan intensifikasi pertanian





PENUTUP

      Kesimpulan
                  Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Pengertian pencemaran perairan adalah masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat,energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
2.      Penyebab pencemaran perairan yaitu limbah dari industri, sampah dan kotoran, asap kendaraaan bermotor yang kontak dengan air, tumpahan minyak, batu bara, limbah pertanian dan limbah rumah tangga.
3.      Dampak dari pencemaran perairan yaitu terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen, terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air, pendangkalan dasar perairan, tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi, dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat, akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator, kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung, dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
4.      Penanggulangan pencemaran perairan yaitu gunakan air dengan bijaksana, kurangi penggunaan detergen, kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya, tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor, jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau, tidak buang air di sungai, menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau perumahan, pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem, pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran perairan, tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan, dan memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungannya

      Saran
                  Saran dari makalah ini yaitu:
1.      Kepada Masyarakat
Melihat banyak dan bahayanya dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran air sungai maka masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjaga dan melestarikan air sungai dengan penuh kesadaran agar air sungai tersebut tidak tercemar dan dapat berguna serta bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup.
2.      Kepada Pelajar
Pelajar diharapkan terus menjaga dan merawat aliran sungai serta terus belajar dan mengembangkan wawasannya mengenai cara menanggulangi pencemaran air sungai khususnya di Indonesia agar pencemaran air sungai di Indonesia tersebut dapat dikurangi atau bahkan diatasi dan kehidupan makluk hidup di Indonesia menjadi lebih sejahtera.
3.     Kepada Pemerintah
Menanggulangi masalah pencemaran air seharusnya adalah tanggung jawab pemerintah, oleh karena itu diharapkan pemerintah dapat menanggulangi masalah pencemaran air serta mengadakan pengawasan secara ketat kepada orang-orang ataupun pabrik industri yang membuang limbahnya ke sungai. Serta diharapkan juga pemerintah dapat mengadakan penyuluhan-penyuluhan mengenai cara mencegah dan bahaya pencemaran air kepada masyarakat (terutama di kalangan petani yang memakai pestisida).










DAFTAR PUSTAKA

Asuhadi. (2006).     Analisis     Beban Pencemaran  dan   Kapasitas        Asimilasi Kawasan Perairan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Tesis Magister  pada Program Studi Ilmu Pengelolaan           Sumberdaya Alam dan            Lingkungan Universitas Pertanian      Bogor, Bogor.

Edward dan Rajab. (2000). Kandungan Ammonia, Nitrit dan Nitrat            di Teluk           Kotania, Pulau Seram. Prosiding Konferensi  Nasional II Pengelolaan          Sumberdaya Pesisir dan Lautan          Indonesia, LIPI Jakarta

Edward    dan     Tarigan,    M.S.      (2003).     Pengaruh      Musim         Terhadap fluktuasi          Kadar Fosfat dan Nitrat di  Laut  Banda. Makara,   Sains. 7,     (2), 82-89.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber   Daya dan         Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius

El-Korashey, R. (2009). “Using Regression Analysis  to Estimate    Water Quality Constituens in Bahr El Baqar Drain”. Journal of Applied Sciences Research. 5(8). 1067 - 1076.

Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi  Aksara.

Haeruman, H., Sitepu, L.C. (2005). “Komunitas Fitoplankton          sebagai Bio      Indikator Kualitas Perairan Teluk Jakarta”.          Seminar Nasional MIPA
.
Fatimma et al. 2008. Siklus Materi Dan Aliran Nutrien Pada Eko     system Estuaria. Makalah Ekologi Perairan Lanjutan Universitas

Hasanudin dan Fauzi, R. (2010). Ekosistem  Terumbu Karang di Pangandaran,      Jawa Barat.

Hariyadi et al. (2004). “Pencemaran Perairan Teluk Jakarta dan        Strategi            Penanggulangannya”. Makalah Kelompok Pengantar  ke Falsafah      Sains, Bogor.

Hartomo, W. 2004. “Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir  Secara  Terpadu Dalam Menunjang Pembangunan Daerah”.          Makalah Pribadi          Pengantar ke Falsafah Sains, Bogor.

Kementerian Lingkungan Hidup, 2004, Pengendalian Pencemaran  Air, Jakarta.

Marganof. 2007. Model Pengendalian Pencemaran Perairan Di        Danau  Maninjau Sumatera Barat. Disertasi Doktor pada    Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan   Lingkungan Institut Pertanian, Bogor

PENCEMARAN PADA PERAIRAN

PENCEMARAN PADA PERAIRAN Oleh: Deswanti Sitanggang 150302027 Manajemen Sumberdaya Perairan A ...